Monday, 5 July 2010

Aku Tahu Yang Dia Rasakan Saat Itu

Setiap satu bulan sekali, saya insya allah selalu meluangkan waktu untuk mengunjunginya di Jogja. Pada hari itu pula saya selalu melepas rindu dengan berjalan-jalan mengitari kota Jogja yang penuh kenangan. Makan di tempat yang memang menjadi kenangan di masa-masa kuliah ataupun sekedar melewati jalan yang pernah saya lewati waktu masih memakai sepeda untuk berangkat ke kampus. Mall ada tempat yang paling saya sukai karena dingin ^_^. Ditengah jalan-jalan itu, kami juga berbincang-bincang tentang rencana kami ke depan sampai percakapan yang ngalor ngidul (yang nggak mutu he3x). 

Selang satu hari berlalu, tibalah hari minggu malam, saatnya saya untuk kembali ke Surabaya. Saat itu adalah waktu yang paling tidak saya sukai karena di saat itulah aku masih merindukannya. Dia bilang "Kok cepet banget sih", saya jawab "Iya ya.......... Ya bsk satu bulan lagi tak ke sini" (pake logat jogja).

Sampai suatu ketika, akhirnya dia menyatakan keinginannya untuk main ke Surabaya, dengan alasan ada Jagong Manten ke Orang Tuanya. ACC pun di dapat dari kedua orang tuanya... Diapun juga mendapatkan ijin dari kantornya untuk bisa cuti satu hari. Saya senangnya bukan main, hampir  1,5 tahun baru saat ini dia mau ke Surabaya ^_^. Akhirnya ku temani dia untuk membeli tiket yang harus melewati antrian kurang lebih 400 orang T_T.

Sebelum Hari dia datang, saya coba untuk mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari penginapan sampai bersih-bersih rumah (saya sewa orang buat bersih-bersih rumah, meskipun akhirnya saya sendiri juga harus turun tangan) hahahaha :p ketahuan dech ^_^.

Hari yang dinanti pun tiba. Saya jemput dia di Stasiun Gubeng Surabaya sambil berpikir "iki tenanan opo ora yo?" Seakan saya masih belum percaya betul kalau dia akan datang ke Surabaya. Untuk meyakinkan diri saya sendiri, saya coba memastikan dia berangkat ke surabaya dengan menanyakan posisi dia sekarang ada dimana "Udah nyampe mana?", dia jawab "Masih di Kertosono".......... Dalam hati saya sambil ngomel-ngomel dan jalan mondar mandir gak jelas "Keretane suwi tenan ki........".

Akhirnya jam sudah menunjukkan waktu pukul 13.00, ada pengumuman dari bagian informasi bahwa Kereta Sancaka akan memasuki jalur 6. Saya segera berdiri dan lari menuju jalur 6. Kereta Sancakan pun melintas dan berhenti tepat di jalur 6. Saya coba cari sambil mengintip ke dalam gerbong kereta, kok ya belum keliatan Dia. Sampai akhirnya dia memanggil saya. Saat itulah saya baru sadar kalau ini benar-benar terjadi. Alhamdulilah. Kemudian dia saya ajak untuk sholat dhuhur dan setelah sholat langsung menuju ke rumah Nia (temen SMP yang besoknya akan menikah, sekarang sudah jadi Ibu dr. Sasmanu ^_^) untuk menunjukkan kamar tempat dia menginap. Disana malah udah disiapkan makan siang..... nyummy...lumayan...

Setelah masuk penginapan dia segera mandi karena memang siang itu panas banget. Selesai mandi kami langsung menuju ke rumah menunjukkan rumah keluarga saya. Selama perjalanan menuju rumah, saya berusaha menerangkan seluk beluk kota Surabaya. Saya bilang "di jogja g ada kan alat berat yang gede kayak gt...he3x". Dan akhirnya kami tiba di rumah yang disambut oleh Ibu. Sementara saya mandi, dia saya biarkan untuk ngobrol-ngobrol dengan ibu, mereka seakan-akan akrab karena sudah pernah bertemu dan sering kontak lewat HP.  

Selesai mandi, kami segera pergi lagi untuk jalan-jalan di Kota Surabaya, tapi mau mampir sebentar di rumah Nuri. Tujuan pertama adalah Patung Suro & Boyo di depan Kebun Binatang Surabaya. Saya bilang "kamu kalo ke surabaya gak foto di sini, berarti belum ke Surabaya".... Terus kita lanjut ke Tunjungan Plaza. Seperti biasa, kami cuma jalan-jalan dan sekali-kali melirik produk-produk diskon 50 s/d 70% hihihihihi. Setelah dapet sandal, kami lanjut keluar untuk cari makan, tapi berhenti sebentar di depan Hotel Majapahit.... pilihan akhirnya jatuh ke Warung Gubeng Pojok. Setelah makan, kami lanjut lagi ke Kotamadya Surabaya. Kemudian saya antar dia balik ke penginapan karena memang sudah malam.Setelah sampai, saya mampir sebentar untuk melihat pertandingan sepak bola antara Jerman dan Argentina (4-0). Pertandingan berakhir, sayapun segera pulang meski dengan perasaan was was meninggalkan dia sendirian di penginapan.

Ke esokan hari saya berangkat pagi-pagi untuk menjemput dia tanpa harus sarapan dulu. sampai di penginapan, saya ketuk pintu kamarnya dan masya allah, dia bertambah cantik dengan memakai kerudung warna merah marun. ^_^. Alhamdulilah, di kamar sudah tersedia sarapan pagi, nasi goreng. Setelah sarapan, kamipun berangkat ke acara Pernikahan Nia. Sesampai di masjid, lokasi acara pernikahan, kami melihat Nuri dan Tomi. Kamipun segera masuk karena acara prosesi akad nikah akan segera dimulai.

Jam 7 pun telah tiba, proses akad nikah dimulai. Selama proses akad nikah itu, saya membayangkan jika diri saya yang ada di posisi Sasmanu (suami Nia) groginya bukan main. Setelah proses  akad selesai, kami harus menunggu dimulainya resepsi (walimahan) selama 1 jam setengah. Akhirnya waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB, para tamu sudah mulai banyak berdatangan.. Bapak dan ibupun datang memenuhi undangan dari Nia. Pukul 11.30 WIB, kami kembali ke hotel, karena masih banyak tempat yang harus kami kunjungi. 

Tempat selanjutnya adalah Mall Royal, mau cari sandal buat mamanya. Setelah dapat, kami lansung menuju ke Kebun Binatang Surabaya. Setelah capek jalan-jalan di Kebun binantang Surabaya (masya allah  kurang terawat banget), kami akhirnya kembali lagi ke hotel untuk mengambil barang-barang sambil cari oleh-oleh karena dia akan kembali ke Jogja jam 6 sore. Setelah packing, dia saya antar ke rumah dulu untuk pamitan sama ibu bapak. Sampai dirumah, saya langsung bersih diri dulu...dia saya tinggal dengan ibu dan bapak buat ngobrol-ngobrol. Saya selesai, giliran dia untuk mandi. Sambil menunggu dia mandi, saya duduk-duduk di ruang tamu sambil melihat jam, berharap "1 menit itu bs berasa 1 jam" T_T....... Tapi waktu diciptakan 1 menit adalah 60 detik ....sayang sekali ....... :-(. 

Setelah 30 menit, akhirnya dia selesai mandi, kemudian saya ajak sholat ashar berjamaah. Di akhir sujud, saya dalam hati berdoa....."Ya Allah, apabila dia memang jodohku..... maka dekatkanlah  hatiku dengannya... Amin"..........
Selesai sholat, ibu menyuruh kami untuk makan dulu sebelum berangkat. Menu hari itu adalah soto ayam..... Lumayan, perut terisi lagi setelah jalan-jalan yang melelahkan dan panas... 15 menit setelah makan, kami bersiap-siap berangkat ke Stasiun Gubeng. Dia berpamitan dengan mencium tangan ibu dan bapak. Dengan meminjam motor adik saya, berangkatlah kami ke Stasiun Gubeng. Biasanya, setiap naik motor, saya selalu melajukan motor dengan kencang, tapi tidak dengan hari itu.. saya jalankan motor dengan kecepatan yang normal dengan sesekali melihat wajahnya dari kaca spion. Dia pun jadi tersipu malu ^_^.

Tak terasa ternyata kami sudah sampai di stasiun. Kami pun segera masuk ke stasiun "Gerbong 3 (tiga) ya mbak", kata petugas penjaga pintu masuk depan stasiun. Sayapun menarik nafas...."hufttt". kami tiba di stasiun tepat pukul 17.20 WIB....5 menit kemudian sudah terdengar adzan Maghrib. Dia pun mengajak untuk segera sholat, sedangkan saya masih bersandar di pundaknya.... "Ayo hun!" kata dia. Saya akhirnya berdiri dan mengangkat tas ransel dan kardus oleh-oleh. 

Selesai sholat, terdengar pengumuman kalau kereta api express Turangga akan tiba di Jalur 6. Saya jadi tambah deg-degan..... kok cepet banget, sambil berharap kereta berangkat terlambat karena beberapa hari yang lalu ada kecelakaan kereta api di Madiun. Dia mengeluarkan karcis untuk melihat nomor kursi dan gerbong. Ternyata gerbong 3 (tiga) ada di nomor dua dari belakang... kamipun jalan agak jauh menuju tempat itu. Sampai di gerbong 3, saya cari no tempat duduk 10D.  sampai di tempat duduk, saya memasukkan barang-barang ke bagasi atas. "Sedang ngantar ya mas", tiba-tiba ada bapak-bapak di belakang yang bicara seperti itu. "Iya pak", saya jawab. "Oh ya udah, duduk aja dulu mas, saya duduk disini dulu", kata bapak itu, "Makasih ya pak....^_^", jawab saya.

Saat duduk di kursi, sesekali kupandang dia... Seakan saya tidak mau dia cepat-cepat balik ke Jogja... Lalu dia bertanya "Kapan ke Jogja hun?"...... "Ndak tahu hun...mungkin pas ulang tahunmu..." jawab saya. Saya akhirnya keluar sebentar, sambil bertanya ke petugas kereta "Berapa menit lagi mbak?", "15 menit lagi mas" jawab petugas itu. sayapun kembali lagi ke kursi di samping dia. Sambil duduk dan terdiam, seakan tidak percaya bahwa waktu berjalan sangat cepat......saya akhirnya kembali keluar, "kurang berapa menit lagi mbak?", "masih lama kok mas " jawab petugas. Lalu saya panggil dia, "Hun keluar aja, masih lama kok!"....dia pun mengangguk....... Di luar, kami duduk di bangku stasiun....sambil sesekali saya mencuri pandang..... 10 menit pun berlalu.....tiba-tiba ada petugas yang akan segera  menutup pintu, yang seakan memberikan sinyal kalau kereta akan berangkat.... "Aku berangkat dulu ya hun", kata dia. Tiba-tiba dia mecium pipi kanan dan kiriku....... Entah apa yang ada di benak pikiran dia sampai melakukan itu, yang pasti saya kaget. Dengan cepat dia masuk ke gerbong kereta dan duduk di kursi no. 10D. Saya pun melihat lagi dia dari balik jendela gerbong kereta sambil melambaikan tangan...... dia pun membalas lambaian saya dan kereta pun mulai berjalan. Tidak terasa air mata ini tiba-tiba menetes. Jantung rasanya berdetak kencang...... semakin jauh kereta melaju, semakin keras jantung ini berdetak........

Di saat itu saya mulai mengerti apa yang dia rasakan saat saya pulang ke Surabaya dari Jogja. Perasaan ini yang selali dia rasakan, dan dia menerima itu...... 

Ya Allah...... Terima kasih engkau telah mempertemukan aku dengannya....... Mudahkanlah jalanku untuk segera meminangnya Amin...Ya Rabbal Alamin

Tribute to Evi Nurliasari

No comments: