Sunday, 26 July 2009

KERETA EKONOMI = KERETA RAKYAT = PANAS = SEMPIT ????

Sabtu 11 Juli 2009, pukul 11.30, karena pengen refresh otak….akhirnya dengan rada nekat memberanikan diri buat naek kereta KA Penataran Kelas Ekonomi tujuan Malang Blitar – Kediri – Tulung Agung. Harga tiket keretanya, wow…murah banget, Cuma Rp.4.500,- aja. Kalau dibandingkan dengan bus, tentunya lebih murah 50%. Terdengar pengumuman dari petugas Stasiun Kereta Api Waru bahwa KA Penataran Tujuan Malang – Blitar – Kediri – Tulung Agung akan tiba. Yang naik kereta ini dari Stasiun Waru Cuma sedikit, tapi……setelah masuk ke dalam gerbong kereta. Masya Allah.....bejubel banyak orang. Aduuuuh sempit, panas, gak bisa duduk....kalo berdiri terus pegel.....banyak yang lesehan, orang jualan mondar mandir terus sambil bilang ”seribu seribu seribu, sate kerangnya mbak bu pak, seribu seribu seribu”.... kata penjual sate kerang, ”sayang anak...sayang anak...sayang anak, Cuma 5rb Cuma 5 rb, sayang anak...sayang anak...buku matematika bu...buat anaknya”...kata penjual buku. Belum lagi ada cerita-cerita miring kalau di kereta itu lahan panen buat para pencopet. Mulai dari pencopet kelas teri sampai pencopet kelas kakap (ada pencopet yang cantik juga lho).

Itu semua terjadi selama perjalanan dari Stasiun Waru ke kota Malang ± 2 jam #!@#$@#$@#$@34 huff capek berdiri terus.......


Tapi semua itu banyak menimbulkan pertanyaan. Apakah mereka (yang mampu dalam segi ekonomi) merasakan hal yang sama (berpergian dengan kereta ekonomi). Terkadang menurutku semua ini tidak adil. Tidak semua orang bisa merasakan fasilitas yang baik di negaranya sendiri. Siapa yang bisa bayar mahal, sudah pasti bisa merasakan dinginnya AC, nikmatnya snack, empuknya kursi yang bisa di naik turunkan sandarannya, dapat selimut, dan mendapatkan pelayanan yang ramah dari para pelayan di dalam kereta dan kenyamanan-kenyamanan lainnya. Apa ada yang salah dengan semua ini? Siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas hal kecil ini? Sudah barang tentu adalah pengurus negara ini, merekalah yang berkewajiban memanage semua ini. Jangan mengkambing hitamkan Anggaran ........Anggaran ............Anggaran yang tidak pernah di ACC di DPR ato dimanapun. Ingat, kereta api juga digunakan untuk hajat hidup orang banyak. Buat presiden dan pejabat – pejabat lainnya, jangan merasa nyaman dengan segala fasilitas mewah yang anda terima, semua itu anda dapatkan di atas kesulitan orang lain. Tentu anda akan percaya bahwa ada kehidupan setelah mati.

1 comment:

arie pratama said...

jangan mengeluh, itu adalah realita. kadang kita perlu merefresh otak dengan sejenak merenung dan "melihat kebawah". itu cara ampuh buat kita untuk mensyukuri apa yang sudah kita peroleh hingga saat ini.
nice post dab....